Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

NOC Indonesia Usulkan Perubahan Konstitusi dalam SEAGF Charter, Kenapa?

Friday, September 16, 2022 | September 16, 2022 WIB Last Updated 2022-09-17T02:59:59Z

 


HELOBEKASI.COM, Jakarta - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) mengusulkan perubahan konstitusi dalam South East Asian Games Federation (SEAGF) Charter. Khususnya, isi menyangkut ketentuan cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di SEA Games.

Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari mengatakan diperlukan revolusi regulasi olahraga Asia Tenggara. Sebab, penetapan cabor yang dipertandingkan di SEA Games tidak sejalan dengan program pertandingan Asian Games dan Olimpiade. Hal ini membuat negara tuan rumah kerap memanfaatkan situasi untuk berburu gelar juara umum.

“SEAGF Charter hanya mewajibkan dua cabor mandatory di SEA Games, yakni atletik dan akuatik sebagai mother of sport. Cabor SEA Games selalu berdasarkan kesiapan tuan rumah," kata Okto, sapaan Raja Sapta dalam keterangan, dikutip Sabtu (17/9/2022).

"Tapi, pola ini harus diubah, tidak bisa setiap tuan rumah harus menjadi juara umum. Olahraga by process bukan instan, dan acuannya harus mengacu pada kompetisi di atasnya, kontinental dan dunia" katanya lagi dalam keterangan tertulis.

Usulan ini disuarakan NOC Indonesia menyusul pembahasan sport program SEA Games Kamboja 2023. Dalam SEAGF Office Meeting, Kamis (15/9/2022), ditetapkan 37 cabor dengan 608 number-of-event. Angka ini berkurang karena sebelumnya SEAGF menetapkan 39 cabor di Kamboja.

Perubahan terjadi karena fin swimming diklasifikasikan dalam disiplin akuatik dan muay masuk dalam bagian martial arts. Selain muay, beberapa jenis beladiri yang masuk dalam kategori martial arts adalah arnis, jujitsu, kick boxing, dan kun bokato. Sementara Martial Art Korea (ITF Rules) diputuskan tidak dipertandingkan.

“Kami masih menunggu official dari Kamboja, tetapi Indonesia sangat tidak puas dengan hasil penetapan cabor SEA Games 2023, sehingga kami akan mengusulkan perubahan konstitusi dalam SEAGF Charter untuk ke depannya,” ujar Okto.

"Sangat mubazir bagi negara untuk mengirimkan atlet ke multi-event yang tidak sejalan dengan Olimpiade. Dan kami telah membangun Komunikasi dengan negara ASEAN agar cabor kategori Olimpiade dapat menjadi cabor prioritas di SEA Games agar pembinaan olahraga ASEAN bisa terarah," katanya.

Okto menegaskan sejak awal NOC berdiri paling depan agar cabor andalan yang menjadi lumbung medali Tim Indonesia dipertandingkan di SEA Games Kamboja. Hal itu selalu diutarakan NOC Indonesia dalam SEAGF Meeting Juli dan Agustus lalu.

Sejak pembahasan cabor SEA Games Kamboja di SEAGF Meeting Juli, NOC Indonesia vokal menyuarakan perihal cabor SEA Games. Beberapa negara ASEAN juga turut vokal bersama Indonesia, di antaranya Filipina, Singapura, Malaysia, dan Timur Leste. NOC Indonesia berjuang untuk cabor andalan Merah Putih, di antaranya panahan, catur, menembak, rowing, and kano.

Empat federasi olahraga juga sudah diminta melakukan diplomasi dan konsolidasi agar bersama berjuang untuk dapat dipertandingkan di SEA Games Kamboja. Mereka adalah PP Perpani, PB PODSI, PB Percasi, dan PB Perbakin. Terlebih keempat federasi ini juga akan dipertandingkan di Asian Games Hangzhou.***

×
Berita Terbaru Update