HELOBEKASI.COM, CIREBON - Dinas Pertanian (Distan) Cirebon, Jawa Barat menggencarkan program strategis untuk meminimalisir kerusakan lahan pertanian di daerah itu yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau.
"Kami mencari sumber-sumber air yang bisa digunakan. Kalau sudah ada ditingkatkan kapasitasnya," kata Sekretaris Distan Cirebon Nanang Ruhyana, melalui keterangannya, dikutip dari ANTARA, Minggu (8/10/2023).
Selain mencari sumber air, Distan Cirebon telah melakukan kebijakan dalam rangka meminimalisir dampak kekeringan, sehingga produktivitas padi tidak terhambat.
Selama musim kemarau, ujar Nanang, lahan pertanian di Cirebon seluas 155.21 hektare sudah diklaim lewat program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan yang baru mengajukan sekitar 18 hektare.
"Luas lahan itu sudah disetujui dan sudah disurvei oleh PT Jasindo," katanya pula.
Ia menyebutkan sekitar 878,5 hektare lahan pertanian di Cirebon terdampak kekeringan, padahal di bulan sebelumnya hanya 545 hektare.
Meski begitu, kata dia lagi, sampai Oktober ini lahan seluas 22.137 hektare di Kabupaten Cirebon sudah ditanami padi.
Dia menyebutkan lahan pertanian di Cirebon yang mengalami kekeringan tersebar di sejumlah kecamatan, khususnya pada wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Sejak beberapa bulan lalu, Distan Cirebon juga sudah mengirimkan surat usulan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan skenario modifikasi cuaca di Cirebon," ujar dia lagi.***
(sumber : westjavatoday.com)
Social Plugin