Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Update Banjir Libya: 9.000 Orang Masih Dinyatakan Hilang, 8 Pejabat Ditangkap

Friday, September 29, 2023 | September 29, 2023 WIB Last Updated 2023-09-29T08:32:35Z

 



HELOBEKASI.COM, JAKARTA - Imbas bencana banjir besar di Kota Derna, Libya yang menewaskan lebih dari 3.800 orang, Jaksa Agung Libya memerintahkan penangkapan terhadap delapan pejabat dan mantan pejabat pada Senin (25/9/2023).

Banjir besar itu disebabkan oleh dua bendungan di luar Kota Derna jebol atau runtuh usai dihantam Badai Daniel pada 10 September 2023 lalu.

Dikutip dari ALJazeera, pengnakapan itu dilakukan sambil menunggu penyelidikan dari bencana banjir besar tersebut.

Kantor Jaksa Agung Al-Siddiq Al-Sour mengatakan, pihaknya memeriksa tujuh mantan serta pejabat Otoritas Sumber Daya Air dan Otoritas Pengelolaan Bendungan atas tuduhan kelalaian dalam mengurus bendungan yang jebol tersebut.

Selain itu, mantan wali kota Derna Abdulmenam al-Ghaithi yang baru saja dipecat juga diperiksa dan diinterogasi.

Sejauh ini, delapan orang tersebut tidak mempunyai bukti yang dapat menghindarkan mereka dari dakwaan.

Jaksa juga memerintahkan mereka untuk ditahan sementara waktu sambil menunggu selesainya penyelidikan.

Fokus penyelidikan

Banjir di Libya timur menewaskan lebih dari 5.200 orang di kota pesisir Mediterania, Derna. Menurut Al-Sour, pihaknya akan melakukan penyelidikan yang berfokus pada kontrak pemeliharaan bendungan antara departemen air Libya dan perusahaan Turkiye itu.

Penyelidikan ini mungkin menghadapi tantangan besar karena perpecahan politik di Libya selama bertahun-tahun.

Meningkatnya seruan untuk melakukan penyelidikan internasional terhadap bencana tersebut mencerminkan ketidakpercayaan masyarakat yang mendalam terhadap lembaga-lembaga negara Libya.

Dua minggu setelah bendungan runtuh, tim penyelamat lokal dan internasional masih menggali lumpur dan bangunan berlubang untuk mencari korban.

Mereka juga menyisir Laut Mediterania di lepas pantai Derna untuk mencari jazad orang-orang yang hanyut.

Bendungan retak sejak 1998

Al-Sour mengatakan, dua bendungan di hulu Derna yang jebol tersebut sudah retak sejak 1998.

Setelah itu, sempat dilakukan perbaikan oleh sebuah perusahaan Turkiye pada 2010.

Namun, perbaikan tersebut kemudian terhenti setelah beberapa bulan pemberontakan di Libya berkobar pada 2011.

Sampai jebol, perbaikan terhadap kedua bendungan itu tidak pernah dilanjutkan kembali.

Jaksa pun berjanji untuk mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kelalaiannya itu.

Sepertiga Kota Derna rusak

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Nasional PBB (OCHA), banjir bandang tersebut menyebabkan sepertiga perumahan dan infrastruktur Kota Derna rusak.

Sampai saat ini, OCHA mengatakan sedikitnya 9.000 orang masih dinyatakan hilang.

Pihak berwenang telah mengevakuasi bagian kota yang paling terkena dampak, hanya menyisakan tim pencarian dan ambulans.

Badai Daniel tersebut juga melanda daerah lain di Libya timur, termasuk kota Bayda, Susa, Marj, dan Shahat.

Puluhan ribu orang telah mengungsi di wilayah tersebut dan berlindung di sekolah-sekolah dan gedung-gedung pemerintah lainnya.

Libya Siapkan Rp 31 Miliar Dana Rekonstruksi Kota Derna

Pemerintah yang berbasis di wilayah timur Libya membentuk dana khusus untuk mendukung upaya rekonstruksi kota Derna, setelah diguncang banjir dahsyat yang menyapu ribuan orang ke laut beberapa minggu lalu.

"Pemerintah wilayah timur menyetujui pembentukan dana rekonstruksi untuk kota Derna dan daerah lain yang terkena dampak banjir 10 September," bunyi pernyataan tersebut.

Meskipun sumber pendanaan dana rekonstruksi belum diungkapkan secara rinci, namun Dewan Perwakilan Rakyat Libya yang juga berbasis di wilayah timur dikabarkan mengalokasikan 10 juta dinar (Rp 31 miliar) untuk proyek rekonstruksi ini.

Mengutip CGTN, Kamis (28/9), pemerintah wilayah timur yang tidak diakui secara internasional ini juga telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan menjadi tuan rumah konferensi internasional pada 10 Oktober mendatang.

Konferensi tersebut bertujuan untuk mengumpulkan dukungan, khususnya perusahaan-perusahaan internasional yang memiliki proyek yang dapat membantu rekonstruksi kota pelabuhan setelah bencana alam tersebut.***

(sumber : westjavatoday.com)

×
Berita Terbaru Update