Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Wednesday, July 27, 2022 | July 27, 2022 WIB Last Updated 2022-07-28T04:37:10Z



 HELOBEKASI.COM, Jakarta - Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar kedua di Ukraina, Rabu (27/7), ketika Negeri Beruang Merah juga menambah pasukan di kawasan selatan demi mempertahankan daerah yang sudah dikuasai.

Oleksiy Arestovych, penasihat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia sudah mengambil alih kendali PLTN Vuhlehirsk yang terletak di Donbas, di kawasan timur.

Namun, Arestovych menyatakan bahwa perebutan PLTN terbesar kedua di Ukraina itu hanya memberikan "keuntungan taktis kecil" bagi Rusia.

Arestovych kemudian menyoroti pergerakan pasukan Rusia di kawasan selatan Ukraina, terutama di Melitopol, Zaporizhzhia, dan Kherson.

Menurutnya, saat ini pasukan Rusia tak lagi menyerang, tapi berupaya bertahan dari gempuran balik Ukraina, terutama di Kherson.

Sekretaris Dewan Pertahanan dan Keamanan Ukraina, Oleksiy Danilov, juga melihat gelagat yang sama. Menurut pantauannya, Rusia mengerahkan "jumlah tentara maksimum" di Kherson untuk bertahan.

Ukraina memang terus berupaya merebut kembali kawasan selatan yang dikuasai Rusia. Ukraina mengklaim sudah menewaskan 66 tentara Rusia dan menghancurkan tiga tank beserta dua gudang senjata di kawasan selatan dalam 24 jam belakangan.

Tak hanya itu, Ukraina juga membombardir salah satu jembatan penting yang membentang di atas Sungai Dnipro di Kherson, membuat Rusia kewalahan mengangkut pasukannya ke daerah itu.


Rusia lantas mengumumkan bahwa mereka bakal menggunakan kapal-kapal feri untuk membawa pasukannya melintasi Sungai Dnipro.

Namun, Zelensky menyatakan bahwa Ukraina bakal membangun kembali jembatan Antonivskyi itu ketika waktunya sudah tepat.

"Kami melakukan segalanya untuk memastikan pasukan penjajah tak punya celah logistik di negara kami," Zelensky, sebagaimana dilansir Reuters.

Sumber : CNN Indonesia
×
Berita Terbaru Update